Pengertian Dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Menurut Ahli

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 
Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka member wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini. 

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang resmi mulai digunakan di indonesia sejak Tahun 1975 adalah istilah Indonesia untuk pengertian social studies yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan masalah kehidupan masyarakat bukan teori keilmuan melainkan pada kegiatan kehidupan kemasyarakatan.

Menurut Zuraik dalam Djahari (1984), hakikat IPS adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik di mana para anggotanya benar-benar berkembang sebagai insan sosial yang rasioal dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh karenanya diciptakan nilai-nilai. 

Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga Negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembanga keterampilan berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa di msyarakat. Keterkaitan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam lingkungan dikaji dalam berbagai disiplin ilmu sosial melalui berbagai sudut pandang. Berbagai disiplin ilmu sosial tersebut adalah geografi, ekonomi, sejarah, dan sosiologi, politik, hukum, dan antropologi yang selanjutnya disederhanakan menjadi ilmu pengetahuan sosial (IPS). 

Trianto (2010: 171) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial masyarakat yang diwujudkan dalam satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial yaitu sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. 

Supardi (2011: 182), mendifinisikan Pendidikan IPS di sekolah adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, psikologi, filsafat, ideologi Negara dan agama yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan. Melalui mata pelajaran pengetahuan sosial siswa diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga Negara Indonesia dan warga dunia yang baik. Menjadi warga Negara dan warga dunia yang baik merupakan tantangan yang berat karena masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. 

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah sosial yang didalamnya merupakan penyederhanaan dari berbagai ilmu sosial seperti: antropologi, geografi, sejarah, hukum, ilmu-ilmu polotik dan humaniora yang terpadu dan terseleksi untuk mencapai tujuan pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. 

b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 
Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 menegaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Pendidikan IPS sebagai bidang studi yang diberikan pada jenjang pendidikan di lingkungan persekolahan, bukan hanya memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal nilai dan sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta didik di masyarakat, bangsa, dan Negara dalam berbagai karakteristik. Lebih jauh lagi dalam pendidikan IPS dikembangkan tiga aspek atau tiga ranah pembelajaran, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif). Ketiga aspek ini merupakan acuan yang berorientasi untuk mengembangkan pemilihan meteri, strategi, dan model pembelajaran. 

Ada beberapa tujuan pendidikan IPS yang menggambarkan bahwa pendidikan IPS merupakan bentuk pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang memungkinkan anak berpartisipasi dalam kelompoknya, baik itu keluarga, teman bermain, sekolah, masyarakat yang lebih luas, bangsa, dan Negara. Tujuan pendidikan ilmu sosial dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan ilmu-ilmu sosial dikembangkan atas dasar pemikiran suatu disiplin ilmu, sehingga tujuan pendidikan institusional menjadi landasan pemikiran mengenai tujuan pendidikan ilmu sosial. 

Tujuan utama pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. 

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Di tingkat SD/MI, mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:
  1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
  2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
  3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. 
Sedangkan menurut para ahli tujuan pembelajaran IPS adalah :
Tujuan Pembelajaran IPS menurut Kosasih Djahiri (H Sapriya dkk, 2009: 13) adalah sebagai berikut :
  1. Membina peserta didik agar mampu mengembangkan pengertian/ pengetahuan berdasarkan generalisasi serta konsep ilmu tertentu maupun yang bersifat interdispliner / komprehensif dari berbagai cabang ilmu. 
  2. Membina peserta didik agar mampu mengembangkan dan mempraktekkan keanekaragaman keterampilan studi, kerja dan intelektualnya secara pantas dan tepat sebagaimana diharapkan ilmu-ilmu sosial
  3. Membina dan mendorong peserta didik untuk memahami, menghargai dan menghayati adanya keanekaragaman dan kesamaan kultural maupun individual
  4. Membina peserta didik kearah turut mempengaruhi nilai-nilai kemasyarakatan serta juga dapat mengembangkan, menyempurnakan nilai-nilai yang ada pada dirinya
  5. Membina peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan baik sebagai individu maupun sebagai warga negara.
Adapun tujuan pembelajaran menurut Susanto. A dalam Mutakin (1998) merumuskan tujuan pembelajaran IPS di sekolah, sebagai berikut : 
  1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat. 
  2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. 
  3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat. 
  4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat. 
  5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat. 
Jadi dari berbagai tujuan pembelajaran menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan ketiga aspek tersebut bertujuan untuk membina peserta didik agar dapat mengembangkan ketiga aspek itu kedalam kehidupan dimasyarakat.

c. Karakteristik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 
Untuk membahas lebih jelas tentang karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi. (http://wahzunita.blogspot.com/2011/12/5-karakteristik-ips-menurut-ahli.html) diakses pada tanggal 15 Agustus 2015 pukul 14.00 WIB), yaitu :

Materi IPS ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: 
  1. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
  2. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.
  3. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
  4. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar. 
  5. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga.
Berkaitan dengan atmosfir di sekolah, ada sejumlah karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD. 

Karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1,2, dan 3), yaitu :
  1. Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah 
  2. Suka memuji diri sendiri
  3. Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting
  4. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya 
  5. Suka meremehkan orang lain 
Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6), yaitu : 
  1. Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari 
  2. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis 
  3. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus 
  4. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. 
Pendapat lain tentang Karakteristik IPS yang dikemukan oleh A Kosasih Djahiri. Karakteristik pembelajaran IPS menurut A Kosasih Djahiri (H.Sapriya dkk 2009: 8 ) sebagai berikut :
  1. IPS beusaha mempetautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu).
  2. Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif (meluas / dari ilmu sosial dan lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi terpadu)digunakan untuk menelaah satu masalah / tema
  3. Mengutamakan peran aktif peserta didik melalui proses belajar inquiri agar peserta didik mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analisis.
  4. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan / menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata dimasyarakat, pengalaman, pemasalahan, kebutuhan kepada kehidupan dimasa depan baik dari lingkungan fisik/alam maupun budayanya
  5. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil (mudah berubah), sehingga titik berat pembelajaran adalah terjasi proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri peserta didik aga memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan nyata pada masyarakat
  6. IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayat hubungan antar manusia dan keterampilannya
  7. Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai dan keterampilannya.
  8. Berusaha untuk memuaskan setiap peserta didik yang berbeda melalui program maupun pembelajaran dalam arti memperhatikan minat peserta didik dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.
  9. Dalam pengembangan program pembelajaran senantiasa mlaksanakan prinsip-prinsip karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri.
Dari pendapat tersebut terlihat bahwa karakteristik pembelajaran IPS merupakan pengabungan dari teori ilmu sosial dengan fakta yang memiliki sifat komprehensif melalui proses belajar Kooperatif maka pembelajaran akan lebih dimengerti karena siswa belajar dengan bantuan LKS secara berdiskusi dengan teman kelompoknya guna menemukan dan memahami konsep pembelajaran IPS tersebut.

Comments

  1. ligaidn
    Judi Online
    Bandar judi
    Bandar Bola
    Bandar SBOBET
    Bandar Sabung Ayam
    Bandar Casino
    Prediksi Bola
    Parlay Bola Jalan

    Minimal DP & WD 50RB
    Berikut MEGA BONUS Yang Ada Di WWW,ligaidn,NET
    - Special Bonus Deposit NEW MEMBER 10%
    - Bonus Deposit Harian 10% ( Claim 1x dalam 1 hari )
    - Bonus Cashback Up To 5% ( Sportbook, Sabung Ayam S128 & Slot Games )
    - Bonus Rollingan 1% ( Casino Games )
    - Bonus Refferal Khusus 2.5% Bagi Anda yang Ajak Teman2
    Ajak Teman2 bermain di WWW,ligaidn,NET

    Minimal DP & WD 50RB
    Proses DP & WD HANYA 2 MENIT
    ( Via Live Chat ) Respon Cepat
    Costumer Service 24 Jam Online
    LINE ID : LIGA.IDN
    FB : Liga IDN
    IG : ligaidn_official
    WHATSAPP : 082198276366

    ReplyDelete
  2. AHLIBET88 Merupakan Agen Togel Online Dengan Permainan Togel Yang Paling Lengkap serta bonus kemenangan ratusan juta setiap hari

    ReplyDelete
  3. Harrah's Cherokee Casino Resort to reopen on Jan. 15
    Harrah's Cherokee Casino Resort in 세종특별자치 출장샵 Cherokee, NC, will reopen its hotel 시흥 출장안마 and casino on 이천 출장마사지 Cherokee (CT) 밀양 출장샵부천 출장안마 A casino-hotel that's in and near

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Dan Jenis Variasi Bahasa Menurut Ahli

Pengertian Media Video Pembelajaran Menurut Para Ahli